DetektifWanita Contact Layanan Eye Detective Swasta Indonesia terkenal dan telah banyak menjadi liputan media TV swasta, sehingga sampai kini masyarakat telah mengetahui keberadaan jasa detektif swasta perselingkuhan .
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sejarah Jasa Detektif PerselingkuhanBanyaknya kasus perselingkuhan yang terjadi akhir-akhir ini membuat bermunculan akun-akun detektif swasta yang menawarkan penyelidikan perselingkuhan. Sebenarnya di Indonesia kasus perselingkuhan sudah sering terjadi sejak lama, hanya saja saat ini segala jenis berita tentang perselingkuhan lebih mudah kita cari dimedia sosial. Karena berita perselingkuhan sering menjadi trending topik di media massa atau media online, karena kita tahu banyaknya peminat berita yang kepo dan ingin tahu apa yang terjadi, apalagi jika kasus perselingkuhan yang terjadi dikalangan artis atau pejabat. Tentu saja berbagai media akan mengejarnya untuk mencari info untuk diberitakan. Karena sudah tentu jika sebuah kasus perselingkuhan dijadikan sebuah berita pasti akan menjadi topik utama di jagad maya. Maka dari itu kasus perselingkuhan sangat diminati untuk dibaca oleh warganet, khususnya di tahukah anda bahwa di Indonesia sebenarnya sudah ada Detektif Perselingkuhan? Detektif Perselingkuhan di Indonesia yang lebih di kenal dengan nama Detektif Jack's Angels, adalah jasa detektif swasta yang spesialis membantu orang-orang yang sedang mencari bukti perselingkuhan. Private Investigator ini dikelola oleh seorang yang bernama Jack. ia merupakan pendiri jasa investigasi swasta pertama di Indonesia. Sedangkan kata Angels adalah sebutan dari Jack untuk memanggil semua anak buahnya, menurut Jack kata "Angels" yang berarti para malaikat adalah kata yang sangat pantas disandang semua anak buahnya karena selama ini membantu orang-orang untuk mencari bukti perselingkuhan. Berawal dari keprihatinan detektif Jack melihat orang-orang di sekitarnya yang dikhianati cintanya dan hanya bisa meratapi seorang diri, ia memutuskan untuk mendirikan agen detektif swasta yang bertujuan untuk membantu orang-orang yang ingin menungkap bukti perselingkuhan. Setidaknya bukti penghiantan akan mengurangi rasa sedih karena kebenaran telah terungkap. Ada beberapa korban selingkuh yang melapor kepada pihak berwajib, namun tidak sedikit yang lebih memilih untuk memendam dalam hati, karena merasa malu untuk menceritakan hal tentang selingkuh yang dianggap sebagai aib, dan kasus penyelewengan pasangan termasuk jenis kasus yang masuk ranah pribadi. Jack mulai bertindak untuk menolong para korban yang dikhianati, dengan cara melakukan pengintaian untuk mendapatkan bukti. Setelah semuanya terbukti, maka keputusan akhir di serahkan kepada klien yang telah menyewanya, entah pasangannya mau di maafkan atau memilih untuk berpisah. sumber Pada tahun 1997 sejarah jasa detektif ini bermula, aktifitas penyelidikan saat itu masih tergolong jadul atau belum modern. Jack masih menggunakan cara-cara manual dalam menginvestigasi, seperti penggunaan kamera jenis lama, bolak balik menyelidiki di lapangan sendirian tanpa agen lain yang membantunya, karena saat itu Jack belum punya anak buah, dan pemasaran penyewaa juga bermula dari mulut ke mulut klien yang pernah sewa dan merasa puas kemudian mengajak klien lain untuk sewa detektif jack ketika mengalami hal yang sama. Bahkan Tahun itu Jack belum membuat website. Laporan investigasi target saat itu masih mengandalkan jasa surat-menyurat dan telepon rumah. Saat Jack membuntuti objek yang dicurigai dan menemukan berbagai hal yang sangat mencurigakan, ia langsung menuju kerumah klien untuk menceritakan temuannya tersebut. Selanjutnya semua bukti penyelidikan dan kejadian ia catat secara manual dan diberikan kepada klien. Berbeda dengan sekarang, di mana dunia komunikasi sangat canggih sangat lancar melalui aplikasi chat, telepon bahkan video call. Jadi para agen bisa mencari data objek melalui media sosialnya, beda dengan tahun 90-an dimana target harus benar-benar dipantau setiap hari agar tidak hilang jejak dan selalu fokus menyelidiki setiap hari agar semua aktiftasnya terpantau. sumber ; Walau pada jaman dahulu alat komunikasinya tidak secanggih sekarang, namun Detektif Jack tetap bekerja sebagai private investigator secara profesional. Ia tidak serta-merta mengikuti gaya seperti Sherlock Holmes, apalagi alay dan memperkenalkan diri sebagai detektif swasta, karena sepatutnya wajah seorang intel swasta tidak boleh diketahui khalayak, ketika wajah seorang detektif detektif terpampang jelas maka resiko terburuknya, ketika menyelidiki target bisa saja sang target mengenali dan tentunya kasus gagal. Detektif Jack sering menyamar menjadi orang lain saat mengintai, mulai dari penyamaran menjadi orang gila, seorang pemulung, pengemis, penjual somay, bahkan menjadi banci sekalipun tak segan ia lakoni demi mendapatkan sebuah bukti yang valid. Fungsi penyamaran adalah untuk mendapatkan informasi detil dari target yang dicurigai dan dari lingkungan orang-orang di sekitarnya. Sekecil apapun informasi sangat bermanfaat berharga dalam dunia penyelidikan. 1 2 3 Lihat Lyfe Selengkapnya
Jasa Detektif Terkenal Di Indonesia Saat Ini. Jasa Detektif Terkenal Di Indonesia Saat Ini. June 24, Salah satu jenis JASA DETEKTIF yang paling banyak dipasang di UK adalah Annke 8CH ProHD 1080N 960* 1080 JASA DETEKTIF DVR+ 4X1.30 Megapixels. Jenis JASA DETEKTIF merupakan salah satu yang terbaik dan banyak dipakai di UK.
- Tokoh semacam Sherlock Holmes atau Hercule Poirot tentunya sangat familiar buat kalian penggemar cerita detektif dari mancanegara. Beberapa novel dan antologinya telah beredar resmi versi terjemahannya di Indonesia, bahkan kini masih terus menerus dibuat edisi barunya. Namun, beberapa orang mungkin tak akrab dengan tokoh detektif asal Indonesia yang juga sebagai salah satu penulis Indonesia. Padahal sejak tahun lalu sudah banyak muncul novel detektif yang tak kalah seru lho. Menariknya, cerita dari novel detektif tersebut juga dibuat serinya, tak berhenti hanya di satu judul saja. Berikut ini adalah beberapa novel detektif dan investigasi buatan penulis Indonesia yang seri bukunya diterbitkan lebih dari satu. 1. Seri Kosasih-Gozali karya S. Mara GdNovel seri detektif dari penulis Indonesia. Z Creators/Nur FaridhaMungkin dari sekian novel detektif, misteri, kriminal yang paling tersohor di Indonesia adalah novel karya penulis senior asal Surabaya, S. Mara Gd. Pada era 80-an hingga 90-an, ia berhasil menulis novel bertema misteri kriminal dengan tokoh dua penegak kebenaran, Kosasih dan Gozali yang diperkenalkan di 'Misteri Dian yang Padam'. Baca juga 5 Fakta Unik "Unlocked", Salah Satunya Adaptasi Novel Jepang yang Diubah Ceritanya Dalam ceritanya, Kapten Kosasih adalah seorang polisi dari Polda Jawa Timur yang selalu mendapatkan tugas untuk menyelidiki kasus pembunuhan. Dalam setiap penyelidikannya, ia selalu ditemani oleh Gozali, seorang mantan napi pencuri lihai yang cerdas dan mengerti cara berpikir seorang pelaku serialnya, sosok Gozali yang penyendiri tersebut bisa dianggap paling cerdas karena selalu memberikan petunjuk penting kepada Kosasih. Menariknya, Sm Mara Gd memberikan unsur romantisme antara Gozali dan anak sulung Kosasish bernama Dessy. Mungkin novel ini bakal bangkitkan nostalgia Om dan Tante kalian yang mudanya baca novel Seri Detektif Konyol karya RudiyantNovel seri detektif dari penulis Indonesia. Z Creators/Nur FaridhaSerial detektif paling jenaka dan menghibur tentunya bisa disematkan pada novel seri Detektif Konyol karangan Rudiyant. Serial ini memperkenalkan tokoh detektif kocak bernama Abdul Kosim yang menyebut dirinya sebagai 'adiknya James Bond'.Beberapa novelnya diterbitkan pada era 2008 yang diterbitkan di Gramedia Pustaka Utama. Novel pertamanya diberi judul 'James Bond, Adeknya!', 'Detektif Konyol Terjebak di Sarang Pocong', 'Detektif Konyol Once Upon A Time In Bali', 'Detektif Konyol 3 Bocah Konyol','Detektif Konyol Manusia Setengah Ikan', serta 'Detektif Konyol Darah Pulau Dewata'.Seri ini mengisahkan seorang detektif yang iseng bernama Abdul Kosim yang juga sok tahu dan berpartner dengan Kipoy yang Bloon abis. Mereka melakukan misinya berurusan dengan mafia kelas kakap, penculikan anggota geng motor, dan penyusupan. 3. Seri Dio Prasetyo karya TsugaedaNovel seri detektif dari penulis Indonesia. Z Creators/Nur FaridhaPenulis Tsugaeda akrab dikenal dengan karya novelnya tentang investigasi semenjak novel 'Rencana Besar'. Namun ia juga membuat cerita investigasi yang berseri dengan tokoh pemuda bernama Dio Prasetyo yang mengubah hidupnya dari pemuda biasa menjadi seorang penyelidik ini diperkenalkan dalam novel 'Efek Jera' yang terbit di 2021 silam, dimana Dio yang tadinya seorang penjual DVD bajakan di kawasan Depok diminta oleh kenalan lamanya bernama Om Jon yang memberinya pelatihan dan pekerjaan untuk melakukan penyelidikan. Yang diselidiki Dio pun tak tanggung-tanggung. Dua novel yang ditulis Tsugaeda menyangkut kejahatan kerah putih, mulai dari perusahaan penerbangan yang bermasalah sehingga perusahaan yang menghalalkan illegal logging dan perdagangan manusia dan nyawa."Inspirasi ada dua, yang pertama, saya pengen bikin cerita kayak James Bond atau Kingsman, yang sifatnya tentang satu orang melakukan misi rahasia untuk melawan organisasi kejahatan, tapi dia sendiri juga dibeking sama teman-temannya. Dio sendiri juga bagian dari kelompok rahasia yang keren," kata Tsugaeda sang penulis kepada Z Creators."Inspirasi kedua, itu dari minat saya terhadap isu-isu ekonomi sosial politik di Indonesia. Jadi saya ingin mengkombinasikan, menggabungkan dari yang fun dengan isu-isu di Indonesia yang menurut saya perlu diangkat," tambha penulis bernama asli Ade Agustian Seri Hibram Handaru karya Reza WardhanaNovel seri detektif dari penulis Indonesia. Z Creators/Nur FaridhaNovel milik Rezawardhan ini terbit secara indie, namun kualitasnya termasuk jempolan. Penulis asal Surabaya tersebut mengangkat kisah penyelidikan kasus misteri yang unik dan penuh plot twist. Novel-novel Reza Wardhana mengangkat kisah Hibram Handaru, seorang dosen yang terlibat dengan pemecahan kasus kriminal, seperti beberapa pembunuhan yang dilakukan pembunuh sadis serta pembunuhan di tempat juga Where The Crawdads Sing Film Adaptasi Novel Laris, Plot Twist Pembunuhan di Dekat RawaNovel Hibram Handaru terdiri dari 'Pemburu Halimun' dan 'Kuburan Gagak' yang memiliki kisah misteri yang memikat. “Hilbram Handaru adalah tokoh yang saya buat karena kesukaan saya pada nama-nama seperti Ibrahim, Abraham, Brahma. Sementara Handaru adalah benda langit semacam meteor. Jadi, saya ingin tokoh saya tidak harus selalu ada, tapi kehadirannya selalu ditunggu orang. Saya memilih dia sebagai dosen karena istri saya menyarankan demikian-dibutuhkan pekerjaan yg sesuai dengan intelektualitas untuk detektif amatir,” kata penulis Reza Seri Sugi-Laura series karya Fino seri detektif dari penulis Indonesia. Z Creators/Nur FaridhaSatu lagi novel detektif Indonesia yang mengangkat kisah penyelidikan kasus kriminal yang unik dan misterius yang ditulis oleh Fino seorang jurnalis yang hobi menulis novel membuat novel serial dari dua tokoh polisi bernama Sugi dan Laura yang terlibat dalam kasus unik. Kasusnya berkaitan dengan kejadian yang lebih mengglobal, seperti pembunuhan seorang wanita bule dan ancaman wabah mematikan yang harus dihentikan. Tema yang diangkat cukup berat, selain senjata biologi juga tentang serangan cyber, ketidaksetaraan sosial, sampai korupsi. Namun gaya bahasanya ringan dan cocok dibaca untuk siapa saja."Seri Sugi dan Laura tercipta dari kegemaran penulis akan novel kriminal seperti Trio Detektif, novel Dan Brown sampai John Connolly. Idenya juga terinspirasi dari berbagai artikel sains yang ditulis pengarang dalam pekerjaannya sebagai jurnalis," kata Seri Project X Tim NDI karya Net Detective IndonesiaNovel seri detektif dari penulis Indonesia. Z Creators/Nur FaridhaMungkin novel yang satu ini agak sedikit beda dengan beberapa novel detektif lainya yang ada di atas. Salah satunya adalah novel ini ditulis oleh Tim Net Detective Indonesia, salah satu komunitas detektif yang ada di Indonesia. Tak hanya itu, tokohnya sendiri juga ada lima Dia, Badai, Val, Loka, serta Gilang. Ceritanya sendiri juga terinspirasi dari manga dan Detective School dan kisah-kisah Sherlock Holmes. Salah satu yang lebih ajaib semua novelnya berdasarkan kumpulan cerita pendek yang dirangkai jadi satu cerita utuh. Terhitung sudah ada tiga seri yang dirilis oleh para penulisnya.“Project X sendiri dirancang oleh 5 penulis dengan latar belakang berbeda. Sehingga menghasilkan 5 tokoh yang juga memiliki latar belakang, karakter dan sifat yang beragam. Namun di sana keunikan yang ingin diperlihatkan, bahwa dari 5 orang yang sangat berbeda dengan segala permasalahannya, bisa bergabung hingga membentuk tim yang solid pada akhirnya,” kata Daras Resviandira, salah satu penulis Project X.“Tentunya ada beberapa karya yang penulis jadikan referensi. Seperti misalnya serial Dan Detective School, yang menginspirasi tentang beberapa orang yang kemudian bergabung membentuk tim untuk memecahkan misteri. Juga soal pertarungan antara protagonis dengan sebuah organisasi hitam yang menjadi musuh mereka. Selain itu juga ada tokoh Sherlock Holmes yang menjadi inspirasi untuk karakter Badai, yang juga sangat terobsesi dengan Sherlock Holmes sendiri," Seri Elang Bayu Angkasa karya Sidik NugrohoNovel seri detektif dari penulis Indonesia. Z Creators/Nur FaridhaSalah satu cerita detektif yang menarik adalah seri cerita detektif yang ditulis oleh Sidik Nugroho. Ia menulis kisah seorang pelukis bernama Elang Bayu Angkasa yang punya ketertarikan dengan kasus criminal dan berteman dengan seorang polisi bernama kisahnya, Elang merupakan seorang pelukis yang tertarik dengan kasus criminal dna punya kelemahan terhadap wanita. Sehingga tak hanya kisah misteri dan penyelidikan kasus criminal, aksi pertarungan, namun juga terselip adegan erotis di sana satu yang unik, kisahnya berlatar kota Pontianak, tempat sang penulis sekarang tinggal. Ia menulis tiga cerita seperti 'Tewasnya Gagak Hitam', 'Neraka di Warung Kopi', serta 'Ninja dan Utusan Setan'. Kabarnya beberapa novel tersebut akan dirilis ulang dalam format Seri Tomi, Sang Pewarta karya Aru ArmandoNovel seri detektif dari penulis Indonesia. Z Creators/Nur FaridhaPenulis yang juga seorang jurnalis berbasis hukum ini menyajikan sebuah cerita investigasi yang seru dan menarik untuk diikuti. Berkisah tentang seorang wartawan yang melakukan investigasi, baik untuk menulis beritanya ataupun menegakkan pun sangat unik karena berkisah tentang penyelidikan kasus kerah putih, yang berkaitan dengan korupsi yang kental dengan intrik politik. Mulai dari korupsi di Kemenkes hingga kasus dana gelap menjelang itulah beberapa novel detektif dan investigasi buatan penulis asal Indonesia yang unik dan seru, mana yang kamu suka?Artikel Menarik Lainnya Balita Obesitas di Bekasi akan Dirawat di Rumah Sakit, Ditanggung BPJS! Serem! Lagi Karaoke Nyanyi Lagu Patah Hati, Cewek-cewek Ini Malah Diketawain Kuntilanak Terjadi Lagi, Wanita Ngamuk Ditagih Utang, Kali Ini Maki-maki Ngucap Kata Kotor Penemuan 13 Tengkorak Mirip Alien di Makam Kuno Meksiko, Konon Jasad Anak Korban Ritual Anies Sebut Jalan PKS Mendukungnya Gak Mudah, Ada Rayuan hingga Tekanan Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di Creators
10Kuil Yunani Yang Paling Terkenal; Ternyata Hidup Itu Sederhana; Foto Berwarna Langka Bung Karno; 10 Penyebab Seseorang Sulit Mendapatkan Pacar; 10 Alasan Kenapa Kita Harus Kasihan Sama Malaysia; 5 Negara Maju Tanpa Ujian Nasional; 7 Manfaat Berjalan Tanpa Alas Kaki; Foto Foto yang membuat Anda Terpana; Patung Kardus Keren Karya Chis Gilmour
- Dian Ambarwati, gadis asal Ngawi yang berusia dua puluh tahun, datang ke Surabaya untuk memulai lembaran baru dalam hidupnya. Dua bulan setelah kepindahannya, ia ditemukan mati di bawah tanaman kol banda di suatu tempat yang sepi oleh seorang gelandang. Siapakah yang menyudahi hidupnya? Bekas pacarnya yang di Ngawi, yang ditinggalkannya setelah ramai bertengkar selama dua hari? Ataukah kekasihnya yang baru, yang berusia sepuluh tahun lebih tua dan sudah bertunangan dengan gadis lain? Mungkinkah juga ia dibunuh oleh tunangan kekasihnya yang pernah bersumpah akan mematahkan batang lehernya? Kapten Polisi Kosasih dan sahabatnya Gozali dibuat bingung karena satu pers satu orang yang mereka curigai ternyata mempunyai alibi yang kuat. Siapakah yang menghendaki kematian Dian Ambarwati? Benarkah kematiannya hanyalah kasus penodongan biasa? Benarkah Dian Ambarwati adalah gadis yang polos dan suci seperti yang disangka semua orang, ataukah dia mempunyai latar belakang yang lebih rumit daripada yang diduga? Petikan plot teka-teki kematian itu menjadi jembatan yang memperkenalkan S. Mara Gd dengan pembacanya. Pada permulaan 1985 novel lacaknya yang pertama, Misteri Dian yang Padam, terbit. Novel detektif itu jadi barang baru di antara menjamurnya novel-novel romantis kala itu dan karenanya mendapat sambutan positif. Novel tersebut kemudian diikuti sederetan karya-karya fiksi pelacakan berlatar Kota Surabaya. Novel S. Mara Gd khas dengan judul yang selalu diawali kata “Misteri”. Namanya kemudian melambung sebagai penulis fiksi detektif terproduktif selama dekade 1980-an hingga 1990-an. Harian Kompas 29/7/1988 menulis, “Dalam waktu tiga tahun saja sejak 1985, wanita pengarang ini telah menghasilkan suatu serial novel sebanyak 13 judul.” Tak mengherankan, pada 2013, ketika novel-novel detektif terbaiknya diterbitkan ulang, penerbitnya menyematkan predikat “Penulis Thriller No 1 di Indonesia” di sampulnya. Novel-novel S. Mara Gd menjadikan genre fiksi detektif Indonesia kembali jadi bacaan populer. Namun, tak banyak penulis yang menekuninya secara khusus meski sejak mulanya fiksi detektif selalu memiliki pembaca Lagi Usai Perang Fiksi detektif masuk ke Indonesia sekitar awal abad ke-20. Para penerjemah Sino-Melayu lah yang berjasa memperkenalkan detektif Sherlock Holmes kepada khalayak pembaca Indonesia. Genre ini populer pada dekade 1920-an dan pada 1930-an serial-serial detektif asli Indonesia merajai pasaran bacaan di Hindia Belanda. Semasa pendudukan Jepang dan revolusi kemerdekaan, penerbitan fiksi detektif, juga roman populer umumnya, mati suri. Penerbitan fiksi detektif mulai menggeliat lagi pada 1950-an. Kala itu, fiksi detektif menjadi tema selingan yang menarik minat pembaca selain tema percintaan dan perjuangan. Pada awal 1950-an muncul nama Aryono Grandy. Kisah detektif Naga Mas-nya yang amat terkenal terbit di majalah Terang Bulan sejak Agustus 1952. Kompas 19/9/1991 menulis, “Sejak kemunculan pertamanya, kisah detektif yang sehari-hari memakai nama Dragono dengan profesi wartawan majalah Kriminologi tadi, segera saja digemari oleh masyarakat luas. Selanjutnya serial Naga Mas berturut-turut muncul sampai 13 jilid sebagai buku saku.” Lalu muncullah nama Suparto Brata pada awal 1960-an. Istimewanya, dia menulis dalam bahasa Jawa. Pada 1961, melalui majalah berbahasa Jawa Panjebar Semangat, Suparto Brata pertama kali menerbitkan cerita detektif berjudul Tanpa Tlatjak. Cerbung detektif dengan tokoh utama detektif Handaka itu mendapat sambutan yang baik dari pembaca. Detektif Handaka kemudian menjadi trademark Suparto Brata. Serial-serial petualangannya kemudian rutin mengisi majalah Panjebar Semangat dan Jayabaya. Suparto Brata mendapatkan ide menulis cerita detektif dari kegemarannya membaca Agatha Christie, Georges Simenon, atau Erle Stanley Garner. Bacaan-bacaan itu didapat dari pasar loak dan dilahapnya sebelum memulai menulis fiksi berbahasa Jawa. “Buku-buku rombeng itu ditinggalkan oleh orang-orang Belanda yang terusir dari Indonesia tahun 1956-1958. Terus terang, sejak penulisan Tanpa Tlatjak, terbit di Panjebar Semangat tahun 1961, pikiran saya untuk menulis cerita panjang cenderung meniru kisah-kisah detektif Penguin Books yang telah terukir di hati saya,” tulis Suparto Brata ketika menjawab pertanyaan pengajar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI Dr. Apsanti Djokosujatno di situs ke Masa Jaya Dekade 1980-an adalah masa puncak ketenaran cerita detektif karya penulis Indonesia. S. Mara Gd adalah nama yang selalu disebut jika menyangkut fiksi detektif pada masa itu. Dia tenar berkat petualangan-petualangan Kapten Polisi Kosasih dan sekondannya, Gozali. Beberapa nama lain yang cukup dikenal adalah Hino Mingo dengan Six Balax-nya, Arswendo Atmowiloto dengan karakter detektif cilik Imung, dan V. Lestari. Tetapi tak bisa dipungkiri, S. Mara Gd lah yang paling konsisten dan terkenal di antara mereka. “Penulis lain bukannya tidak ada, tetapi hanya menghasilkan satu-dua karya fiksi detektif saja. Berbeda dengan S. Mara Gd yang terus menulis cerita detektif,” tutur Ibnu Wahyudi, dosen pengampu mata kuliah Sastra Populer di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI, ketika saya temui pada Desember 2017. Serupa Suparto Brata, S. Mara Gd awalnya adalah pembaca dan pengagum Agatha Christie. Lebih dari itu, S. Mara Gd juga menjadi penerjemah karya-karya Agatha Christie sejak 1984. Bahkan, kemudian pengaruh Agatha Christie sangat kentara dalam novel-novelnya. “Kekagumannya kepada Agatha Christie itu tercermin benar dalam gaya ceritanya. Alur cerita disusun secara kronologis, sehingga pembaca bisa mengikuti secara cermat perkembangan kejadian dari waktu ke waktu. Tokoh-tokoh cerita pun diperkenalkan dulu di bagian awal, sehingga pembaca sudah mempunyai gambaran terlebih dahulu terhadap para tokoh cerita. Ini semua pola yang digunakan Agatha Christie,” tulis Kompas 13/12/1987. Namun, S. Mara Gd tak mentah-mentah meniru idolanya. Kekhasan Agatha Christie adalah pada caranya memperlihatkan kemampuan deduksi sang detektif. Sementara S. Mara Gd lebih menitik pada plot-plot tak terduga dan motif kelam yang mendorong tokohnya melakukan tindak kejahatan lain yang hampir mendekati produktivitas S. Mara Gd adalah sang veteran Aryono Grandy. Sejak pertama kali menerbitkan kisah detektif pada 1952, serial detektif Naga Mas masih tayang sebagai kisah bersambung di beberapa media hingga 1980-an. Ketika majalah Terang Bulan berhenti terbit sekitar 1982, Naga Mas pindah terbit dalam Harian Bhirawa dan Suara Indonesia di Surabaya 1982. Cerita Naga Mas juga muncul di harian Pikiran Rakyat Bandung 1982-1984, Majalah Liberty Surabaya 1984 serta majalah Detektif & Romantika Jakarta 1987. “Tidak setiap tokoh bisa tetap digemari selama 39 tahun. Banyak rekan sezaman Naga Mas sekarang ini sudah lama mengundurkan diri. Kalau tidak akibat penciptanya meninggal dunia, mungkin juga karena mereka malahan sudah kehabisan bahan petualangan. Bisa kita tengok bagaimana dengan nasib Pacar Mas, Garuda Putih, Gagak Hitam, Elang Emas dan juga Gagak Lodra,” tulis Kompas 19/9/1991. Kendati dekade 1980-an itu novel detektif laris manis di pasaran, nyatanya tak banyak penulis yang tertarik untuk menekuninya sebagai spesialisasi. Selepas S. Mara Gd dan Aryono Grandy, nisbi sedikit penulis yang mengikuti jejak mereka atau berhasil menerbitkan novel detektif yang jadi populer. Pamor fiksi detektif Indonesia pun meredup menjelang pergantian milenium ketiga. Selalu Punya Pembaca Fiksi detektif yang terbit pada 1980-an tumbuh bersama dengan genre novel pop pada umumnya. Pembaca terbesarnya adalah kalangan kelas menengah yang kala itu juga baru tumbuh di kota-kota besar. Pertumbuhan pembaca itu tidak bisa dilepaskan dari pengaruh majalah gaya hidup seperti Femina, Kartini, dan semacamnya. Jadi, segmentasi khusus pembacanya adalah wanita atau ibu-ibu kelas menengah yang mapan. “Di rumah ada pembantu, suami bekerja dengan penghasilan cukup baik. Lalu para wanita yang rata-rata berpendidikan itu hanya di rumah. Lalu apa yang diperlukannya? Yang diperlukannya adalah hiburan, salah satunya melalui bacaan,” tutur Ibnu Wahyudi. Di antara novel-novel populer bertema percintaan dan kehidupan keluarga, novel detektif menjadi karya pembeda. Seperti diakui S. Mara Gd sendiri, ia tidak ingin sekadar menulis cerita yang sudah banyak ditulis orang. Menulis novel detektif juga menjadi caranya untuk menggaet pembaca yang lebih luas daripada novel-novel romansa biasa. “Dengan menyuguhkan tulisan yang bersifat suspense, saya berharap bisa menyediakan bacaan ringan bagi kaum pria yang mendekati selera mereka, sambil mengajak wanita pembaca untuk menyenangi juga pemikiran yang bersifat kritis rasional,” ungkap penulis asal Surabaya itu, dikutip Kompas 29/7/1988. Meskipun kini seakan tenggelam dan sedikit penulis yang menekuninya, novel detektif lawas tidak pernah kehilangan penggemar. Tidak kalah dengan karya-karya Pramoedya Ananta Toer yang dihargai mahal, seri-seri novel detektif second hand juga ramai diburu. Di bursa buku lawas Blok M Square, misalnya, hampir setiap lapak memajang novel detektif karya penulis lokal maupun internasional. Dewi, salah seorang penjual buku di basement Blok M Square, mengaku selalu ada saja pelanggannya yang mencari novel-novel S. Mara Gd. Penjualannya pun terbilang laris. Setiap datang kiriman dari pengepul buku bekas, ia biasa menyisihkan novel-novel pengarang Surabaya itu untuk pelanggan yang sudah memesannya. “Kami selalu rutin nyetok sebenarnya, tapi selalu habis karena memang banyak juga yang mencari. Seperti pelanggan saya dari Palembang yang selalu menanyakan apakah sudah ada stok judul yang belum dia punya. Kalau ada dia pasti minta dikirim,” ujar Dewi di kiosnya, yang saya kunjungi pada Desember 2017. Tak jarang ketika ada pelanggan yang datang langsung ke lapaknya, ia harus meminta maaf karena stok bukunya habis. Imel, juga pedagang buku di Blok M Square, mengatakan bahwa penggemar-penggemar cerita detektif lawas yang datang padanya umumnya berumur paruh baya. “Kalau S. Mara Gd yang nyari orang-orang tua, kalau yang muda-muda enggak ngerti itu siapa. Atau kalau ada yang tahu biasanya mahasiswa untuk skripsi,” kata Imel. Meskipun biasa dikategorikan sebagai bacaan pop dan sering dianggap bukan sastra, toh harga jual novel-novel detektif itu tidak kalah tinggi. Itu karena umumnya para pemburu novel detektif adalah kolektor. “Kalau terbitan baru bisa saya kasih harga murah, tapi kalu yang second asli bisa saya jual lebih dari Apalagi kalau judulnya langka,” lanjut Imel. Kini, novel detektif Indonesia memang agak sulit meraih kejayaan seperti pada dekade 1980-an silam. Tetapi, sebagaimana pembacanya yang tetap ada, beberapa penulis juga mulai berkarya dalam genre ini.“Sepuluh tahun belakangan saya dapati beberapa novel detektif karya penulis kita. Memang tidak seterkenal tahun 1980-an, tetapi tetap ada,” kata Ibnu Wahyudi seraya menyunggingkan senyum. - Humaniora Penulis Fadrik Aziz FirdausiEditor Ivan Aulia Ahsan
Mengungkapkasus perselingkuhan, merupakan jasa yang paling laris di era sekarang. Dengan semakin banyaknya kasus perselingkuhan yang terungkap, kini beliau terkenal dengan sebutan detektif asmara, dan membuat banyak orang kini mulai berpikir 2x ketika akan melakukan perselingkuhan.
Detektif terkenal di dunia nyata. ©Chicago Magazine/ Discovery/ - Sherlock Holmes memang cuma tokoh fiktif bikinan Sir Arthur Conan Doyle. Namun ternyata cukup banyak orang yang menjalani hidup layaknya sang detektif. Bahkan beberapa di antaranya menjadi inspirasi Doyle dalam menciptakan tokoh Sherlock Holmes. Ada pula yang diujuluki Sherlock Holmes di dunia nyata karena kemampuan mereka dalam memecahkan kasus ini beberapa detektif di dunia nyata yang menjalani hidup layaknya Sherlock Holmes. 2 dari 11 halaman 1. Eugene Francois Vidocq Eugene Francois Vidocq. © Eugene Francois Vidocq adalah mantan bandit sekaligus ahli kriminal yang kemudian dikenal sebagai bapak ilmu kriminologi modern. Menurut James Andrew dan Gregory D. Conser dalam Law Enforcement in the United States, Vidocq merupakan pelopor dalam penyamaran, balistik, dan sistem pencatatan kasus kriminal. Dia juga yang memperkenalkan cetakan gips sol sepatu dan tinta pengidentifikasi pola sidik mendapatkan pengampunan atas berbagai kejahatan yang dilakukannya, Vidocq bekerjasama dengan pemerintah Prancis pada tahun 1809. Dia menjadi informan dan agen rahasia yang berguna karena koneksi yang dimilikinya di dunia kejahatan. Sebagai seorang agen, Vidocq memiliki beberapa identitas yang dia gunakan untuk memasuki jaringan kejahatan yang berbeda-beda. Selain itu dia memiliki ingatan fotografis yang membuatnya sanggup mengingat wajah kriminal meskipun sedang menyamar dan detail penting di tempat kejadian perkara TKP.Ketika mendirikan Surete Nationale, biro investigasi pertama di Prancis, Vidocq mengajak mantan kriminal untuk bergabung. Vidocq mengajarkan metode investigasi TKP dan balistik kepada anak buahnya. Kemampuan ini membuat mereka bisa memecahkan kasus-kasus pelik lebih cepat. 3 dari 11 halaman 2. Edward Oscar Heinrich Edward Oscar Heinrich. © Edward Oscar Heinrich dikenal sebagai Edison of crime detection pada akhir abad 19. Pria asal Amerika Serikat ini juga disebut-sebut sebagai Sherlock Holmes dari Amerika. Hanya saja jika Sherlock Holmes adalah tokoh fiksi, maka Heinrich benar-benar ada di dunia nyata. Sama seperti Holmes, Heinrich adalah seorang ahli kimia. Dia memanfaatkan sains untuk memecahkan kasus awalnya berasal dari keluarga biasa saja. Dia harus meniti jalan terjal untuk menyelesaikan pendidikan farmasi, kemudian disusul dengan ilmu bekerja sebagai pengajar ilmu investigasi kriminal di UC Berkeley. Di saat yang sama dia membantu kepolisian dalam penyelidikan berbasis sains. Saat itu nama Heinrich belum dikenal Heinrich mendadak tenar ketika dia berhasil menangkap salah satu pelaku perampokan kereta terbesar dalam sejarah Amerika Serikat. Dia mengejutkan publik dan media karena berhasil mengidentifikasi pelaku hanya dari sepasang celana, senjata yang sudah dipotong gagangnya, dan selembar sobekan kertas. 4 dari 11 halaman 3. Joseph Bell Joseph Bell. ©Science Photo Library dan JME Saxby Dr. Joseph Bell adalah seorang dosen dan dokter dari Skotlandia. Sir Arthur Conan Doyle menyebut Bell sebagai inspirasi Sherlock Holmes. Bell mengajar di sekolah kedokteran University of Edinburgh di mana Doyle belajar. Penulis kenamaan tersebut bahkan sempat menjadi asisten administrasi mengajar, Bell juga sering membantu kepolisian dalam menyelidiki kasus. Bell mengajarkan pentingnya observasi menggunakan semua indera untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dari pasien. Dia kerap menunjukkan kebolehannya dalam menebak profesi dan indikasi penyakit seseorang hanya dari sepintas pandangan. Doyle mendasarkan analisis tajam Holmes dari kisah-kisah Irving Wallace dalam The Sunday Gentleman, Bell juga kerap membantu penyelidikan polisi. Salah satu kasus terbesar yang ditanganinya adalah Ardlamont Mystery pada tahun 1893. 5 dari 11 halaman 4. Henry Littlejohn Henry Littlejohn. ©Wikimedia Commons/Materialscientist Satu lagi tokoh nyata yang disebut Doyle sebagai inspirasi Sherlock Holmes, Sir Henry Duncan Littlejohn alias Dr. Henry Littlejohn. Littlejohn juga berprofesi sebaagai seorang dokter. Sama seperti Bell, dia kerap dimintai tolong oleh kepolisian untuk menyelidiki kasus kejahatan. Selama hampir 50 tahun Littlejohn menjabat sebagai ahli bedah Police and Medical Officer of Health of Edinburgh. Kabarnya Littlejohn dan Bell sempat ambil bagian dalam penyelidikan kasus Jack The Ripper yang masih belum terpecahkan hingga saat ini. Littlejohn juga salah satu dosen yang mengajarkan ilmu forensik kepada Doyle di Edinburgh University. Dia dianugerahi gelar kesatria oleh Ratu Victoria pada tahun 1895. 6 dari 11 halaman 5. Jerome Caminada Jerome Caminada. © Kalau Oscar Heinrich adalah Sherlock Holmes Amerika, maka Jerome Caminada adalah Holmes dari Manchester. Caminada adalah inspektur kepolisian yang disebut sebagai Garibaldi-nya para detektif oleh berbagai media massa Inggris pada akhir abad 19. Sementara di dunia kejahatan dia ditakuti oleh para kriminal yang tak ingin tertangkap Listverse, Caminada lahir dan tumbuh di daerah kriminal yang dikenal dengan nama Devil's Gate. Latar belakangnya ini memberikan banyak kegunaan saat dia mulai bekerja sebagai inspektur polisi pertama di selalu menggunakan observasi menyeluruh untuk memecahkan berbagai kasus. Saat tidak sedang bertugas, dia biasa mengunjungi penjara untuk mengamati dan mempelajari tingkah laku para kriminal atau menemui para informan di belakang juga seorang ahli menyamar yang kerap menggunakan identitas palsu saat mengejar penjahat. Bahkan anak buahnya pun sempat tidak menyadari penyamaran Caminada yang nyaris sempurna. 7 dari 11 halaman 6. Sir Arthur Conan Doyle Sir Arthur Conan Doyle. ©Paul Grover Siapa sangka, penulis Sherlock Holmes pun menjalani hidup seperti tokoh rekaannya? Menurut ahli Sherlock, BJ Rahn kepada Mirror, Doyle juga kerap memecahkan berbagai kasus kejahatan yang membingungkan polisi. Dia sering membaca surat permohonan penyelidikan yang dikirim oleh para fans Holmes ke 221B Baker Street. Hal ini dibenarkan oleh Adrian, putra mendiang memecahkan sejumlah kasus menarik, antara lain hilangnya tunangan seorang wanita pada tahun 1909, membantu Henry Paget, Marquess of Anglsey mengungkap kebenaran di balik pencurian permata berharga miliknya, dan yang paling menghebohkan publik adalah penyelesaian kasus George Edalji. Doyle menghabiskan 9 bulan untuk membuktikan kalau Edalji tidak bersalah atas tuduhan yang dialamatkan kepadanya. 8 dari 11 halaman 7. Joe Kenda ©Investigation Discovery Joseph Patrick Kenda merupakan pensiunan penyidik kepolisian berprestasi yang lantas menjadi bintang serial dokumenter di usia senjanya. Kasus-kasus pembunuhan yang pernah ditanganinya saat masih bertugas di Colorado Springs dijadikan serial dokumenter sukses Homicide Hunter. Kenda lahir pada tanggal 28 Agustus 1946. Dia mengabdi di unit investigasi pembunuhan CSPD selama 19 tahun sebelum menjadi pimpinan unit tersebut. Sepanjang karirnya, Kenda berhasil memecahkan 356 dari 387 kasus pembunuhan berkat ketajaman intuisi dan ingatannya yang luar biasa. Kenda pensiun dini di tahun 1996 dan sempat depresi karena kehilangan profesi yang sangat dicintainya. Dia juga sempat menjadi sopir bus sekolah untuk anak-anak berkebutuhan khusus sebelum sebuah stasiun televisi mengajaknya bekerjasama untuk membuat serial dokumenter kriminal. 9 dari 11 halaman 8. Alan Pinkerton ©Wikimedia Commons/Library of Congress Pria ini dikenal sebagai mata-mata, detektif, dan pendiri Pinkerton National Detective Agency yang berpengaruh besar di Amerika Serikat pada masa Perang Sipil dan sesudahnya. Pinkerton adalah detektif pertama di Chicago. Keberhasilannya meliputi kasus-kasus perampokan kereta disertai pembunuhan yang merugikan jaringan perusahaan kereta api pada masa itu. Ketika Perang Sipil bermula, dia menjabat sebagai kepala Union Intelligence Service selama dua tahun pertama. 10 dari 11 halaman 9. Kate Warne © Perempuan ini adalah detektif wanita pertama dan satu-satunya yang pernah menjadi anggota biro investigasi Alan Pinkerton. Warne memiliki kemampuan khusus dalam mengorek informasi berkat posisinya sebagai wanita yang lebih mudah meraih kepercayaan. Beberapa kasus terbesar yang pernah diselesaikan biro merupakan buah dari kerja kerasnya. Warne menjanda pada usia 23 tahun dengan beberapa anak yang harus dia hidupi. Karena itulah dia melamar sebagai detektif kepada Pinkerton. Sepanjang karirnya, Warne berhasil membongkar kasus pencurian benda berharga, menangkap pembunuh, dan bahkan menyelamatkan Presiden Abraham Lincoln dari upaya pembunuhan. Berkat kemampuannya, Pinkerton mendirikan biro investigasi khusus wanita dengan Warne sebagai pimpinan. Sayangnya, karir Warne tidak bertahan cukup lama. Detektif berbakat itu meninggal di usia 34 tahun akibat infeksi paru-paru. 11 dari 11 halaman 10. Alice Clement ©Chicago Magazine Satu lagi detektif wanita yang berhasil membongkar banyak kasus kejahatan pada masanya. Alice Clement dengan gaya berpakaian modis dan pistol yang disandangnya dalam setiap investigasi barangkali bisa menjadi tokoh fiksi yang sempurna. Alice Clement bekerja untuk Chicago Police Department sejak tahun 1909. Dia memulai karir sebagai polisi yang bertugas melacak para pencopet di jalanan sebelum naik pangkat menjadi detektif. Salah satu kasusnya yang paling terkenal, The Dulcimer menjadi inspirasi bagi novel Agatha Christie. Clement harus mundur dari profesinya di tahun 1926 karena komplikasi diabetes yang dideritanya selama bertahun-tahun. Beberapa bulan kemudian, dia harus menyerah kepada penyakitnya itu. Itulah deretan detektif i dunia nyata yang menjalani hidup dengan memecahkan kasus-kasus besar layaknya Sherlock Holmes. [tsr]Baca jugaCari fakta pakai mata-mata swastaThe Bletchley, bar unik bertema mata-mata di LondonMasih anak-anak, kakak beradik ini sudah buka kantor detektifSejarah detektif swasta, dari legenda Inggris sampai fiksi AsiaIngin buktikan pasangan selingkuh, detektif swasta ahlinya
pi7Sg.